Saturday, June 28, 2014

Ukiran Asmat: Nampan Tempat Sagu Khas Papua

Amole!

Sebelum menyajikan artikel ini saya sudah mencari informasi di google tapi sayangnya tidak banyak info yang bisa saya dapat mengenai ukiran Asmat berbentuk nampan ini.  Menurut info dari sumber yang terpercaya, tempat ini biasa digunakan pada acara-acara adat tertentu untuk tempat menaruh sagu. Sagu seperti yang kita banyak ketahui merupakan makanan utama pengganti nasi, meskipun pada zaman sekarang sagu hanya di sajikan pada upacara-upacara adat ataupun acara istimewa. Mohon dikoreksi jika ada kesalahan ya.

Berikut adalah kutipan artikel mengenai Ukiran Asmat yang bersumber dari Google.

Ukiran Asmat mempunyai keunikan tersendiri yaitu polanya yang bersifat naturalistik. Bentuk ukiran ada yang berupa patung manusia, perahu, panel,orang berperahu, orang berburu dsb.

Mengukir adalah sebuah tradisi kehidupan dan ritual yang terkait erat dengan spiritualitas hidup dan penghormatan terhadap nenek moyang. Ketika Suku Asmat mengukir, mereka tidak sekedar membuat pola dalam kayu tetapi mengalirkan sebuah spiritualitas hidup.


Seni ukir Asmat termasuk aliran naturalis karena yang menjadi model ukiran adalah mahluk hidup seperti burung, ikan, katak, pohon, biawak atau manusia yang diwujudkan dalam ukiran patung kayu mereka.


Masyarakat Asmat terdiri dari 12 sub etnis, dan masing-masing memiliki ciri khas pada karya seninya. Begitu juga dengan kayu yang digunakan, ada juga perbedaannya. Ada sub etnis yang menonjol ukiran patungnya, ada yang menonjol ukiran salawaku atau perisai, ada pula yang memiliki ukiran untuk hiasan dinding dan peralatan perang (Sumber: Google)

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Nampan Sagu Motif Biawak, mempunyai motif berbeda di belakang nampan yaitu motif manusia. Selain sebagai nampan, ukiran ini juga bisa dijadikan hiasan dinding.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Nampan Sagu Berbentuk Ikan mempunyai motif Burung Cenderawasih dan Rusa. Dibelakang Nampan adalah motif Manusia Abstrak sama halnya dengan nampan sebelumnya.

Berikut adalah detail ukuran dari masing-masing nampan:

Nampan Sagu Motif Biawak: 56 cm (p) x 25 cm (l) x 5 cm (t)

Nampan Sagu Berbentuk Ikan: 63 cm (p) x 25 cm (l) x 3 cm (t)

Berat Masing-Masing Nampan : +/- 1,5 kilo

Jika tertarik dengan ukiran di atas, bisa menghubungi kami pada kontak yang tercantum di blog ini.

Semoga postingan kali ini memberikan tambahan pengetahuan mengenai aneka ragam ukiran Asmat ya dan menambah kecintaan kita terhadap kekayaan budaya kita, khususnya budaya dari Papua.

Salam dari Timika, Papua,

Ibu Chandra

1 comment:

Timikaunique di bukalapak.com

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...