Tuesday, April 25, 2017

Makna Filosofis Noken? Sebuah Perkenalan Bagian 2

Amole! Hallo Pecinta Batik dan Kerajinan Khas Papua,

Menyambung Tulisan Bagian Pertama yang berjudul Apa itu Noken? Sebuah Perkenalan Bagian 1, kita lanjut ke Bagian 2 tulisan tentang Noken yaitu Makna Noken.

"Keindahan Noken tergambar pada Makna Noken itu sendiri" - Ibu Chandra ( Pemilik Situs Toko Online Batik dan Oleh-Oleh Khas Papua)
  1. Makna Filosofis - Noken mempunyai makna filosofis yang luas, lambang keseimbangan hubungan antara orang Papua dengan lingkungan dan kulturalnya.
  • Noken merupakan simbol keselarasan dengan alam karena noken dibuat dari bahan alami. Apalabila Noken rusak, tidak menimbulkan dampak negatif seperti halnya bahan sintetis seperti plastik. 
Sifat Noken yang Elastis mirip kandungan perempuan (Sumber Foto: Kompasiana)
  • Noken juga lambang kesuburan karena bentuk dan sifat Noken yang Elastis mirip seperti kandungan perempuan yang mengandung janin kecil hingga tumbuh besar dan siap dilahirkan. Noken juga merupakan prasyarat bagi perempuan yang beranjak dewasa agar siap untuk siap dipinang.
Aneka Bentuk Noken menandakan asal daerah mereka yang berbeda antara daerah satu dengan lainnya (Sumber Foto: Unesco)
  • Noken merupakan Lambang Keragaman Budaya. Noken dari daerah tertentu tidaklah sama dengan daerah lain. Masyarakat Papua yang tinggal di daerah pantai cenderung memakai bahan baku yang mudah didapat seperti daun pandan laut.  Masyarakat di daerah ini memakai teknik pembuatan Noken dengan cara di anyam.  Sedangkan Masyarakat Papua yang tinggal dipedalaman menggunakan bahan baku dari kulit kayu, serat kayu, ataupun akar pohon. Di daerah ini teknik pembuatan Noken adalah dirajut.
Noken di bawa kemana saja termasuk ke pasar (Sumber Foto: Google)
  • Noken sebagai pandangan Hidup dan Jati Diri Rakyat Papua.  Masyarakat memaknai Noken sebagai sebuah warisan budaya yang mencerminkan Cita-cita kehidupan di dunia ini. Noken selalu diisi dengan hal-hal yang baik, demikian pula masyarakatnya senantiasa menjalin hubungan yang harmonis dengan alam dan sesamanya. Noken juga melambangkan kemandirian seperti terlihat pada berbagai benda di dalam Noken yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.  "Manusia Noken" adalah manusia yang selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup.  Kemandirian "Manusia Noken" tidak membuat mereka egois dan mementingkan diri sendiri akan tetapi siap berbagi dengan sesama. Noken juga dimaknai sebagai " Rumah Berjalan" karena didalam Noken berbagai kebutuhan yang menjamin kelangsungan hidup dapat dipenuhi. Sifat lentur Noken menyatu dengan tubuh pemiliknya layaknya kawan seiring yang tak terpisahkan dan akan di bawa kemanapun pergi. Mendarah daging dari kecil hingga dewasa. Apabila seseorang lupa membawa Noken saat beraktifitas, terasa ada yang kurang. Noken menjadi simbol percaya diri dan menimbulkan keyakinan pembawaan.
Mama Papua mempunyai kebiasaan membuat Noken untuk anaknya. Noken itu di bawa hingga dewasa (Sumber Foto: Getty Images)
  • Noken sebagai pengikat batin antara Anak dengan Ibu.  Ibu di Papua terbiasa membuat Noken untuk anaknya. Noken dibuat dari bahan alami di sekitar rumah atau kampung halaman dan akan selalu dipakai oleh sang anak di berbagai aktifitasnya.  Seringkali Noken dari kecil ini dibawa hingga dewasa. Anak-anak Papua yang beranjak dewasa dan meneruskan pendidikan di Luar Papua memakai Noken sebagai lambang kerinduan pada Mama dan tanah leluhurnya. Anak kecil yang baru lahir sudah dikenalkan dengan Noken sebagai gendongannya. Setelah mereka beranjak balita, mereka akan ditidurkan atau ditaruh pada Noken yang diikat pada pohon dan di ayun-ayunkan sampai tertidur pulas. Rangkaian peristiwa tersebut akan terus diingat sampai mati.
2.   Makna Sosial - Sebagai perlambang hubungan antara sesama warga masyarakat, warga dengan pemimpinnya, serta warga satu komunitas suku dengan komunitas suku lainnya.  Noken dapat menjadi identitas sosial sebuah komunitas karena mencirikan asal suku seseorang.  Misalnya Noken Asmat, berbeda dengan Noken dari Paniai, Biak atau Wamena jika dilihat dari bentuk dan ciri khasnya.  
  • Noken sebagai penanda pelapisan Sosial. Noken mengatur hubungan warga masyarakat antara pemimpin dan yang dipimpin. Noken yang dikenakan kepala suku berbeda dengan warga biasa.  Seseorang yang mengenakan Noken kepala Suku diharapkan dapat bersikap layaknya seorang pemimpin yang mengayomi dan adil terhadap rakyatnya.  Begitu juga sebaliknya. Seorang warga biasa hendaknya mampu memposisikan dirinya dalam sebuah komunitas.
  • Noken sebagai simbol kebersamaan dan tolong menolong.  Seseorang yang memiliki sesuatu didalam Noken dapat membagikannya dengan orang yang memerlukannya.  Noken juga disimbolkan sebagai pengakuan atas hak milik seseorang. Walaupun terlihat jelas oleh orang lain, benda benda dalam Noken tetap aman di tangan pemiliknya.  Noken mengigatkan akan nilai kejujuran dan pengakuan atas kepemilikan suatu barang.
Noken digunakan dalam penyambutan Tamu dari luar ( Sumber: Google)
  • Noken sebagai penghormatan yang tinggi dari seseorang kepada orang lain.  Noken digunakan dalam penyambutan tamu yang datang ke Papua. Tamu adalah " Raja " bagi masyarakat Papua sehingga benda budaya yang sepadan diberikan pada "Raja" adalah Noken.
Mama-Mama Papua berkumpul untuk mengerjakan Noken Bersama (Sumber Foto: Daily Mail)
  • Noken sebagai pengikat interaksi Sosial Mama Papua.  Kerapkali para Mama Papua berkumpul membuat Noken bersama di suatu tempat untuk mengusir rasa malas dan bosan apabila dikerjakan sendiri-sendiri. Dengan bekerja bersama-sama maka apabila rasa bosan datang, mereka bisa saling menyemangati untuk menyelesaikan Noken.  Percakapan ringan hingga keluhan sringkali muncul di antara proses pembuatan Noken ini hingga tidak mungkin suatu masalah bisa terselesaikan ketika mereka bersama-sama membuat Noken.
3. Makna Budaya - Noken tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan Papua. Noken digunakan dalam acara peminangan gadis, perkawinan, inisiasi, pengangkatan kepala suku dan lain sebagainya.  Dalam acara pernikahan, Noken difungsikan sebagai hantaran atau mas kawin juga sebagai tempat untuk menaruh kain Timor yang merupakan syarat wajib dalam upacara perkawinan khususnya di Papua Barat.
  • Noken sebagai simbol kedewasaan pada upacara inisiasi yaitu upacara adat yang dilakukan dalam pergantian tingkat pada siklus hidup manusia.  Misalnya status dari anak-anak menuju dewasa.  
  • Noken sebagai prasyarat wajib dalam upacara penobatan kepala suku.  Tetua adat akan menyerahkan Noken pada kepada suku yang terpilih yang akan terus memakainya.  Noken yang dikenakan kepada suku berbeda dari Noken yang dipakai oleh rakyat kebanyakan. Dengan demikian maka;
  • Noken dapat dimaknai sebagai simbol kepemimpinan yang mengandung kewajiban dan tanggung jawab kepala suku tersebut.  Dalam satu hal, misalnya dalam upacara adat, kepala suku mendapat keistimewaan, namun dalam hal lain tanggung jawab kepada suku juga sangat besar seperti pada saat terjadi konflik antar suku.
  • Noken dapat disejajarkan dengan benda pusaka turun-temurun seperti tanah, rumah, binatang, gading, kain timor dsb.  Noken sebagai benda pusaka berbeda dengan Noken yang dipakai sehari-hari.  Noken jenis ini hanya dipakai bila dalam upacara tertentu.  Selain sebagai benda pusaka, Noken pun berfungsi sebagai tempat menyimpan benda pusaka lain seperti kulit biya (kulit kerang), kain timor (mirip tenun ikat), manik-manik dan lain-lain. Noken ini dibuat khusus oleh mama Papua dengan kualitas jenis yang baik dan tahan lama dibanding lainnya.  Sebagai penyimpan benda pusaka, noken jenis ini tidak dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Noken merupakan salah satu prasyarat dalam upacara Adat perdamaian di Papua (Sumber Foto: Google)
  • Noken sebagai penyeimbang dan penyelaras hubungan komunitas suku di Papua.  Sering konflik terjadi antar suku di Papua.  Peperangan ini tidak akan berhenti sampai hingga diadakannya upacara perdamaian. Noken bersama babi dijadikan prasyarat dalam upacara perdamaian antar suku tersebut.
4. Makna Ekonomi

Noken di gunakan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya untuk mengangkut hasil pertanian untuk dijual ke pasar tradisional (Sumber Foto: Google)
  • Noken sebagai peringatan dini bagi kelangsungan hidup masyarat Papua. Disebut demikian karena masyarakat Papua terbiasa menyimpan bahan makanan dalam Noken mereka. Jika sewaktu-waktu isi Noken terlihat menipis hal itu menandakan sudah waktunya untuk mengisi kembali bahan makanan ke dalam isi Noken. Ubi, petatas, sagu merupakan bahan yang selalu tersedia dalam noken-noken yang tergantung di dapur rumah tangga masyarakat Papua.
Noken sebagai "lumbung" makanan. Tempat menyimpan bahan-bahan dapur ( Sumber Foto: Google)
  • Noken sebagai investasi masa depan. Noken mempunyai daya jual yang cukup tinggi sehingga menjadi "tabungan" bagi mama-mama Papua ketika mereka harus menyediakan uang keperluan mendesak seperti menyekolahkan anak atau mengirimkan sejumlah uang kepada anak yang sedang menuntut ilmu di luar Papua. Pada zaman dulu, Noken bahkan berfungsi sebagai alat tukar atau barter, apabila ada warga yang membutuhkan barang tertentu dapat memperolehnya dengan cara menukar sebuah Noken.  Sebagai benda adat, Noken juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena selalu dibutuhkan oleh masyarakat Papua pada umumnya.
Indah dan inspriratif bukan makna Noken? Penasaran dengan metode dan proses pembuatan
Noken? Tunggu postingan berikutnya ya.

Sumber: Modul Pengembangan Muatan Lokal Noken Papua.  Diterbitkan oleh Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013

No comments:

Post a Comment

Timikaunique di bukalapak.com

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...